Sabtu, 16 April 2011

Budaya Organisasi

A.Pengertian Budaya Organisasi
Robbins (1996) memberi pengertian budaya organisasi antara lain sebagai:
1.Nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi.
2.Falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan.

3.Cara pekerjaan dilakukan di tempat itu.
4.Asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat di antara anggota organisasi.

Dari sudut pandang karyawan, budaya memberi pedoman bagi karyawanakan segala sesuatu yang penting untuk dilakukan. Sejumlah peran penting yangdimainkan oleh budaya perusahaan adalah:

1.Membantu pengembangan rasa memiliki jati diri bagi karyawan.
2.Dipakai untuk mengembangkan keterkaitan pribadi dengan organisasi.
3.Membantu stabilitas organisasi sebagai suatu sistem sosial.
4.Menyajikan pedoman perilaku sebagai hasil dari norma perilaku yang
sudah dibentuk.

Budaya organisas yang terbentuk, dikembangkan, diperkuat atau bahkandiubah, memerlukan praktik yang dapat membantu menyatukan nilai budayaanggota dengan nilai budaya organisasi. Praktik tersebut dapat dilakukan melaluiinduksi atau sosialisasi, yaitu melalui transformasi budaya organisasi. Sosialisasiorganisasi merupakan serangkaian aktivitas yang secara substantif berdampakkepada penyesuaian aktivitas individual dan keberhasilan organisasi, antara lainkomitmen, kepuasan dan kinerja. Beberapa langkah sosialisasi yang dapatmembantu dan mempertahankan budaya organisasi adalah melalui seleksi calonkaryawan, penempatan, pendalaman bidang pekerjaan, penialian kinerja, danpemberian penghargaan, penanaman kesetiaan pada nilai-nilai luhur, perluasancerita dan berita, pengakuan kinerja dan promosi.
Berbagai praktik di atas dapat memperkuat budaya organisasi dan
memastikan karyawan yang bekerja sesuai dengan budaya organisasi, memberikan imbalan sesuai dukungan yang dilakukan. Sosialisasi yang efektifakan menghasilkan kepuasan kerja, komitmen organisasi, rasa percaya diri padapekerjaan, mengurangi tekanan serta kemungkinan keluar dari pekerjaan.Beberapa hal yang dapat dilakukan organisasi untuk mempertahankan organisasiadalah menyusun asumsi dasar, menyatakan dan memperkuat nilai yangdiinginkan dan menyosialisasikan melaui contoh.
B.Teori Budaya Organisasi
Terdapat tiga asumsi yang mengarahkan pada teori budaya organisasi
yaitu:

1. Angota-anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan perasaan yangdimiliki bersama mengenai realitas organisasi, yang berakibat pada pemahamanyang lebih baik mengenai nilai-nilai sebuah organisasi.

Asumsi yang pertama berhubunan dengan pentingya orang di dalamkehidupan organisasi. Secara khusus, individu saling berbagi dalam menciptakandan mempertahankan realitas. Individu-individu ini mencakup karyawan,supervisor, dan atasan. Pada inti dari asumsi ini adalah yang dimiliki olehorganisasi. Nilai adalah standar dan prinsip-prinsip dalam sebuah buadanya yangmemiliki nilai intrinsik dari sebuah budaya. Nilai menunjukkan kepada anggotaorganisasi mengenai apa yang penting. Orang berbagi dalam proses menemukannilai-nilai perusahaan. Menjadi anggota dari sebuah organisasi membutuhkanpartisipasi aktif dalam organisasi tersebut. Makna dari simbol-simbol tertentumisalnya, mengapa sebuah perusahaan terus melaksanakan wawancara terhadapcalon karyawan ketika terdapat sebuah rencana pemutusan hubungan kerja besar-besarandikomunikasikan baik oleh karyawan maupun oleh pihak manajemen.Makna simbolik dari menerima karyawan baru ketika yang lainnya dipecat tidakakan dilewatkan oleh pekerja yang cerdik; mengapa memberikan uang padakaryawan baru ketika yang lama kehilangan pekerjan mereka? Karyawanmemberikan kontribusi dalam pembentukan budaya organisasi. Perilaku merekasangatlah penting dalam menciptakan dan pada akhirnya mempertahankan realitasorganisasi.


2. Penggunaan dan intepretasi simbol sangat penting dalam budaya orgaisasi.

Realitas organisasi juga sebagiannya ditentukan oleh simbol-simbol, danini merupakan asumsi kedua dari teori ini. Perspektif ini menggaris bawahipengguanaan simbol di dalam organisasi. Simbol merupakan representasi untukmakna.
Angota-angota
organisasi
menciptakan,
menggunakan,

danmengintrepetasikan simbol setiap hari. Simbol-simbol ini sangat penting bagibudaya perusahaan. Simbol-simbol mencakup komunikasi verbal dan nonverbaldi dalam organisasi. Seringkali, simbol-simbol ini mengkomunikasikan nilai-nilaiorganisasi. Simbol dapat berupa slogan yang memiliki makna. Sejauh manasimbol-simbol ini efektif bergantung tidak hanya pada media tetapi bagaimanakaryawan perusahaan mempraktikannya.
Budaya bervariasi dalam organisasi-organisasi yang berbeda, dan interpretasi
tindakan dalam budaya ini juga beragam.

Asumsi yang ketiga mengenai teori budaya organisasi berkaitan dengankeberagaman budaya organisasi. Sederhana, budaya organisasi sangat bervariasi.Persepsi mengenai tindakan dan aktivitas di dalam budaya-budaya ini jugaseberagam budaya itu sendiri.
C.Dimensi Budaya Organisasi

Terdapat banyak dimensi yang membedakan budaya. Dimensi inimempengaruhi perilaku yang dapat mengakibatkan kekeliruan pemahaman,ketidakepakatan, atau bahkan konflik. Konsep budaya pada awalnya berasal darilapangan antropologi dan mendapat tempat pada awal perkembangan ilmuperilaku organisasi. Dimensi-dimensi yang digunakan untuk membedakan budaya
organisasi, menurut Robbins (1996) ada tujuh karakteristik primer yang secara

bersama-sama menangkap hakikat budaya organisasi, yaitu:
1.Inovasi dan pengambilan resiko.
2.Perhatian ke hal yang rinci.

3. Orientasi hasil.
4. Orientasi Orang.
5. Orientasi Tim.
6. Keagresifan.
7. Kemantapan.
Luthan (1998) menyebutkan sejumlah karakteristik yang penting dari
budaya organisasi, yang meliputi:
1. Aturan-aturan perilaku
Yaitu bahasa, terminologi, dan ritual yang biasa dipergunakan oleh
anggota organisasi.
2. Norma

Adalah standar perilaku yang menjadi petunjuk bagaimana melakukansesuatu. Lebih jauh di masyarakat kita kenal adanya norma agama, norma susila,norma sosial, norma adat, dll.
3. Nilai-nilai dominan

Adalah nilai utama yang diharapkan dari organisasi untuk dikerjakan olehpara anggota, misalnya tingginya kualitas produk, rendahnya tingkat absensi,tingginya produktivitas dan efisiensi, serta tingginya disiplin kerja.
4. Filosofi
Adalah kebijakan yang dipercaya organisasi tentang hal-hal yang disukai
para karyawan dan pelanggannya, seperti “Kepuasan Anda adalah harapan Kami”.
5. Peraturan-peraturan
Adalah aturan yang tegas dari organisasi. Pegawai baru harus mempelajari
peraturan ini agar keberadaannya dapat diterima dalam organisasi.
6. Iklim Organisasi
Adalah keseluruhan “perasaan” yang meliputi hal-hal fisik, bagaimana
para anggota berinteraksi dan bagaimana para anggota organisasi mengendalikan
diri dalam berhubungan dengan pelanggan atau pihak luar organisasi.

by jaifmanda.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar